Kejang Demam

Rabu, 09 Juni 2010

PENANGANAN ANAK YANG MENGALAMI KEJANG DEMAM

  1. Pengertian

Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada saat seorang bayi atau anak mengalami demam pada kenaikan suhu tubuh ( suhu rectal lebih dari 380C )tanpa infeksi sistem saraf pusat . Umumnya kejang demam ini terjadi pada usia 6 bulan – 5 tahun dan jarang sekali terjadi untuk pertama kalinya pada usia <> 3 tahun.

B. Tanda dan Gejala

Tanda-tanda :

·         Gerakan tangan, kaki dan muka yang menyentak-nyentak atau kaku
·         Bola mata berputar ke arah belakang kepala
·         Pernafasan bermasalah
·         Hilang kesadaran
·         Mengompol
·         Muntah
·         Suhu badan meningkat - biasanya lebih dari 102 F/ 38.5 C

Saat kejang, anak akan mengalami berbagai macam gejala seperti :

  1. Anak hilang kesadaran
  2. Tangan dan kaki kaku atau tersentak-sentak
  3. Sulit bernapas
  4. Busa di mulut
  5. Wajah dan kulit menjadi pucat atau kebiruan
  6. Mata berputar-putar, sehingga hanya putih mata yang terlihat.

Setelah kejang, anak akan mulai berangsur sadar. Biasanya, kesadaran pulih sepenuhnya setelah 10 sampai 15 menit. Dalam masa ini, anak agak sensitif (irritable) dan mungkin tidak mengenali orang di sekitarnya.

C. Pengobatan

Paling baik memang apabila anak mengalami demam, lalu diberi obat untuk mencegah berulangnya kejang demam. Sayangnya tidak ada obat yang 100% dapat mencegah kejang demam bila diberikan saat anak mulai mengalami demam. Obat yang dapat digunakan adalah diazepam, yang dimakan selama demam, diberikan 3 kali sehari. Cara ini berhasil mengurangi risiko kejang demam sebanyak 20-44%.

Cara lain adalah memberikan diazepam melalui anus, saat anak mulai demam. Dosis diazepam adalah 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg dan 10 mg untuk anak dengan berat badan lebih dari 10 kg. Cara ini mungkin lebih efektif dibandingkan memberi diazepam yang dimakan.

D. Penanganan kejang demam

Dalam penanganan kejang demam, orang tua harus mengupayakan diri setenang mungkin dan tidak panik ketika anak mengalami kejang demam. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

  • Letakkan anak ditempat yang aman, misalnya di lantai atau kasur.
  • Pindahkan semua benda yang mungkin berbahaya atau dapat menimbulkan luka dari sekitar anak
  • Anak harus dibaringkan di tempat yang datar dengan posisi menyamping , bukan terlentang, untuk menghindari bahaya tersedak.
  • Jangan meletakkan benda apapun dalam mulut si anak seperti sendok, penggaris, jari tangan,atau kayu karena benda tersebut dapat menyumbat jalan napas.
  • Jangan mengguncang-guncang atau berusaha membangunkan anak.
  • Jangan memegangi anak untuk melawan kejang atau menahan tubuh anak yang kejang. Biarkan gerakan kejang berlangsung apa adanya.
  • Jangan memberi obat melalui mulut saat anak masih kejang atau masih belum sadar, buka celananya kemudian berikan diazepam melalui anus dengan dosis yang sama. Bila masih kejang, diazepam dapat diulang lagi setelah 5 menit sambil membawa anak ke rumah sakit. Bila anak demam tinggi, lakukan kompres hangat, lalu berikan penurun demam bila ia sudah sadar..
  • Catat lamanya kejang dan apa yang dialami anak selama kejang. Catatan ini penting bagi dokter atau praktisi medis untuk menilai kejang demam anak.
  • Sebagian besar kejang berlangsung singkat dan tidak memerlukan penanganan khusus.
  • Jika kejang terus berlanjut selama 10 menit, anak harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Atau dibawa ke fasilitas kesehatan jika kejang masih berlanjut setelah 5 menit.
  • Setelah kejang berakhir (jika <>

0 komentar: