KONSEP DASAR KELUARGA

Senin, 07 Juni 2010

konsep dasar keluarga

A. Konsep Dasar

1. Keperawatan Kesehatan Keluarga.

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. (Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya 1989).

Alasan keluarga sebagai unit pelayanan perawatan (Freeman) adalah keluarga sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat, keluarga sebagai kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri, masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh keluarga tersebut, keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat, perawat dapat menjangkau masyarakat hanya melalui keluarga, dalam memelihara pasien sebagai individu keluarga tetap berperan dalam pengambil keputusan dalam pemeliharaannya, keluarga merupakan lingkungan yang serasi untuk mengembangkan potensi tiap individu dalam keluarga. Sedangkan tujuan perawatan kesehatan keluarga adalah memungkinkan keluarga untuk mengelola masalah kesehatan dan mempertahankan fungsi keluarga dan melindungi serta memperkuat pelayanan masyarakat tentang perawatan kesehatan.

2. Type-Type Keluarga :

a. Keluarga inti (Nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.

b. Keluarga besar (Exstended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.

c. Keluarga berantai (serial family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

d. Keluarga duda/janda (single family) yaitu keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.

e. Keluarga berkomposisi (Composite) yaitu keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga kabitas (Cahabitation) yaitu dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

B. Tanggung Jawab Perawat

Perawat yang melakukan pelayanan keperawatan di rumah mempunyai tanggung jawab yang meliputi :

1. Memberikan pelayanan secara langsung

Pelayanan keperawatan dapat meliputi pengakajian fisik atau psikososial, menunjukkan pemberian tindakan secara trampil dan memberikan intervensi. Kerjasama dari klien dan keluarga serta pemberi perawatan utama di keluarga dalam perencanaan sangaat penting untuk menjaga kesinambungan perawatan selama perawat tidak ada di rumah. Perawat hanya memberikan perawata dalam waktu yang terbatas. Perawatan yang dilakukan di rumah lebih merupakan tanggung jawab dari keluarga dari pada perawat. Oleh karena itu pendidikan kesehatan menjadi intervensi yang utama dalam perawatan di rumah.

2. Dokumentasi

Pendokumentasian yang dilakukan selama perawatan di rumah sangat penting untuk melihat kemajuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.

3. Koordinasi antara pelayanan dan manajemen kasus

Perawat bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan para professional lain dalam memberikan pelayanan kepada keluarga. Focus peran perawat yang yang menjadi manajer kasus adalah kemampuan untuk mengkaji kebutuhan, menentukan prioritas kebutuhan, mengidentifikasi cara untuk mememuhi kebutuhan tersebut dan mengimplementasikan rencana yang disusun.

4. Menentukan frekuensi dan lama perawatan

Frekuensi kunjungan adalah kekerapan kunjungan yang dilakukan selama periode waktu tertentut sedangkan lama perawatan adalah lamanya waktu perawatan yang dilakukan di rumah.

5. Advocacy

Tanggung jawab sebagai penasehat bagi klien yang dimaksud di sini adalah peran perawat sebagai penasehat terutama yang berhubungan dengan masalah pembayaran yang terkait dengan pelayanan yang diberikan.

C. Asuhan Keperawatan Keluarga

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.

1. Tahap Pengkajian

Pengkajian adalah tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Hal – hal yang dikaji dalam keluarga adalah :

a. Data Umum :

ü Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis kelamin, hubungan dengan KK, umur, pendidikan, dan status imunisasi dari masing – masing anggota keluarga serta genogram.

ü Type keluarga. Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tiper keluarga tersebut.

ü Suku bangsa. Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan

ü Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.

ü Status sosial ekonomi keluarga. Status social ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status social ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan – kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang – barang yang dimiliki oleh keluarga.

ü Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama – sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.

b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

ü Tahap perkembangan keluarga saat ini. Dimana ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti.

ü Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Menjelaskan bagaimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendalanya.

ü Riwayat keluarga inti. Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing – masing anggota dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga.

c. Pengkajian Lingkungan

ü Karakteristik rumah. Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaat ruangan, peletakan perabotan rumah, dan denah rumah.

ü Karakteristik tetangga. Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan.

ü Mobilitas geografis keluarga. Mobilitas geografis keluarga yang ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.

ü Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada.

ü Sistem pendukung keluarga. Yang termasuk sistem pendukung adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis, atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan masyarakat setempat.

d. Struktur Keluarga

ü Pola komunikasi keluarga. Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.

ü Struktur kekuatan keluarga. Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku.

ü Struktur peran. Menjelaskan peran dari masing – masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.

ü Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan.

e. Fungsi Keluarga

ü Fungsi afektif. Mengkaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan pada keluarga dan keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

ü Fungsi sosialisasi. Bagaimanaa interaksi atau hubungan dalam keluarga dan sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma atau budaya dan perilaku.

ü Fungsi perawatan kesehatan. Sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaianan dan perlindungan terhadap anggota yang sakit. Pengetahuan keluarga mengenai sehat – sakit, kesanggupan keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga yaitu :

- mengenal masalah kesehatan : sejauh mana keluarga mengenal fakta – fakta dari masalah kesehatan meliputi pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah.

- mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat : sejauh mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah, apakah masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah yang dialami, takut akan akibat dari tindakan penyakit, mempunyai sikap negative terhadap masalah kesehatan, dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada, kurang percaya terhadap tenaga kesehatan dan mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.

- merawat anggota keluarga yang sakit : sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahu tentang sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan, mengetahui sumber – sumber yang ada dalamn keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, keuangan, fasilitas fisik, psikososial), mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit.

- memelihara lingkungan rumah yang sehat : sejauh mana mengetahui sumber – sumbver keluarga yang dimiliki, keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan, mengetahui pentingnya hygiene sanitasi dan kekompakan antar anggota keluarga.

- menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat : apakah keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan, memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga.

ü Fungsi reproduksi. Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga.

ü Fungsi ekonomi. Mengkaji sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, dan memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya meningkatkan status kesehatan keluarga.

f. Stres dan Koping Keluarga

ü Stressor jangka pendek yaitu yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu + 6 bulan dan jangka panjang yaitu yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.

ü Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor. Mengkaji sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.

ü Strategi koping yang digunakan. Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.

ü Strategi adaptasi disfungsional. Dijelaskan mengenai adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.

g. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluargaa. Metode yang digunakan pada pemeriksaan, tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

h. Harapan Keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

2. Kriteria Prioritas Masalah

Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan dan perawatan keluarga harus didasarkan kepada beberapa kriteria, sebagai berikut :

1. Sifat masalah, dikelompokkan menjadi :

· Ancaman kesehatan

· Keadaan sakit atau kurang sehat

· Situasi krisis

2. Kemungkinan masalah dapat dirubah, adalah kemungkinan keberhasilan untuk mengurangi masalah atau mencegah masalah bila dilakukan intervensi keperawatan dan kesehatan.

3. Potensial masalah untuk dicegah, adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan kesehatan.

4. Masalah yang menonjol, adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam hal beratnya dan mendesaknya untuk diatasi melalui intervensi keperawatan dan kesehatan.

3. Skala Prioritas Dalam Menyusun Masalah Kesehatan Keluarga

Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan dan keperawatan keluarga perlu disusun skala prioritas seperti berikut ini :

NO

KRITERIA

NILAI

BOBOT

1`

2

3

4

Sifat masalah

Skala:

· Ancaman kesehatan

· Tidak / kurang sehat

· Krisis

Kemungkinan masalah untuk di ubah

Skala:

· Dengan mudah

· Hanya sebagian

· Tidak dapat

Potensi masalah untuk dirubah

Skala:

· Tinggi

· Cukup

· Rendah

Menonjolnya masalah

Skala:

· Masalah berat harus

ditangani

· Masalah yang tidak perlu

segera ditangani

· Masalah tidak dirasakan

2

3

1

2

1

0

3

2

1

2

1

0

1

2

1

1

Skoring:

1. Tentukan skor untuk setiap kriteria

2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot

3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria

4. Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot.

4. Faktor – faktor yang mempengaruhi prioritas masalah

( 1 ) Sifat Masalah

Dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling besar diberikan kepada keadaan sakit atau yang mengancam kehidupan keluarga, yaitu keadaan sakit atau pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan usia, kemudian baru diberikan kepada hal-hal yang mengancam kesehatan keluarga dan selanjutnya kepada situasi krisis dalam keluarga dimana terjadi situasi yang menuntut penyesuaian dalam keluarga.

( 2 ) Kemungkinan masalah dapat diubah

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi masalah dapat di ubah adalah :

a) Pengetahuan, tekhnologi dan tindakan – tindakan untuk mengatasi masalah.

b) Sumber daya keluarga diantaranya keuangaan, tenaga, sarana dan pra sarana.

c) Sumber daya perawatan, diantaranya adalah pengetahuan, ketrampilan dan waktu.

d) Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi seperti posyandu, DUKM, polindes dan sebagainya.

( 3 ) Potensi masalah dapat di ubah

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melihat potensi pencegahan masalah adalah :

a) Kepelikan masalah, hal ini berkaitan dengan beratnya penyakit atau masalah yang menunjukkan kepada prognosa atau beratnya masalah.

b) Lamanya masalah, berhubungan dengan jangka waktu terjadi masalah. Lamanya masalah berhubungan erat dengan beratnya masalah yang menimpa keluarga dan potensi masalah untuk di cegah.

c) Tindakan yang sudah dan sedang dijalankan, adalah tindakan untuk mencegah dan memperbaiki masalah dalam rangka meningkatkan status kesehatan keluarga.

d) Adanya kelompok resiko tinggi dalam keluarga atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah.

5. Membuat Perencanaan

Perumusan rencana perawatan adalah tahap berikutnya dalam proses keperawatan. Rencana keperawatan keluarga adalah kumpulan tindakan yang ditentukan oleh perawat, untuk memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah di identifikasi.

Menurut Little Carnevali alasan mengapa rencana keperawatan penting sekali adalah :

a) Rencana keperawatan dapat memberikan perawatan yang khusus

b) Rencana keperawatan dapat membantu dalam menentukan prioritas dengan memberikan data tentang keadaan serta sifat masalah.

c) Rencana keperawatan mengembangkan komunikasi yang sistematis antara tenaga kesehatan.

d) Kelanjutan dari perawatan dapat terjamin melalui pemberian informasi kepada tim kesehatan tentang tindakan yang dikerjakan oleh perawat.

Perencanaan yang dapat dilakukan pada asuhan keperawatan keluarga dengan penyakit Hipertensi ini adalah sebagai berikut :

a) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Hipertensi yang terjadi pada keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Hipertensi yaitu :

1) Jelaskan arti penyakit Hipertensi

2) Diskusikan tanda-tanda dan penyebab penyakit Hipertensi.

3) Tanyakan kembali apa yang telah didiskusikan.

b) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi penyakit Hipertensi berhubungan dengan keluarga tidak memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah Hipertensi, yaitu :

1) Diskusikan tentang akibat penyakit Hipertensi

2) Tanyakan bagaimana keputusan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang menderita Hipertensi.

c) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga dan perawatan Hipertensi, yaitu :

1) Jelaskan pada keluarga cara-cara pencegahan Hipertensi.

2) Jelaskan pada keluarga tentang manfaat istirahat diet yang tepat dan olah raga khususnya untuk anggota keluarga yang menderita Hipertensi.

d) Kemampuan keluarga dalam memelihara atau memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi penyakit Hipertensi berhubungan dengan kurangnya pemahaman keluarga tantang pengaruh lingkungan terhadap faktor pencetus Hipertensi, yaitu Jaga lingkungan rumah agar bebas dari resiko kecelakan misalnya benda yang tajam.

e) Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan guna perawatan dan pengobatan hipertensi berhubungan dengan sikap keluarga yang kurang tepat terhadap pelayanan atau petugas kesehatan atau kurangnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya segera datang ke tempat pelayanan kesehatan untuk pengobatan penyakit Hipertensi, yaitu :

1) Jelaskan pada keluarga kemana mereka dapat meminta pertolongan untuk pengobatan Hipertensi.

6. Pelaksanaan Rencana Keperawatan / Implementasi

Kerja sama dengan keluarga sangat diperlukan untuk melaksanakan intervensi. Perawatan kesehatan keluarga menuntut pelaksanaan perawat yang paling baik, hal ini adalah hasil dari kemauan yang besar untuk menghadapi tuntutan mengingatkan kecakapan perawat dalam merawat serta mengambil tindakan dan menggunakan segala kesempatan untuk membantu keluarga dan mengevaluasi tindakan tersebut.

Implementasi yang dilakukan pada asuhan keperawatan keluarga dengan Hipertensi, yaitu :

a) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Hipertensi yang terjadi pada keluarga berhubungan dengan kurangmya pengetahuan keluarga tentang penyakit Hipertensi.

1. Menjelaskan arti penyakit Hipertensi.

2. Mendiskusikan tanda-tanda dan penyebab penyakit Hipertensi.

3. Menanyakan kembali apa yang telah didiskusikan.

b) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi penyakit Hipertensi berhubungan dengan keluarga tidak memahami mengenai sifat, berat,dan luasnya masalah Hipertensi, yaitu :

1. Mendiskusikan tentang akibat penyakit Hipertensi.

2. Menanyakan bagaimana keputusan keluarga untuk merawat anggota yang menderita Hipertensi.

c) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga dan perawatan Hipertensi, yaitu :

1. Jelaskan pada keluarga cara-cara pencegahan Hipertensi.

2. Jelaskan pada keluarga tentang manfaat istirahat diet yang tepat dan olah raga khususnya untuk anggota keluarga yang menderita Hipertensi

d) Ketidakmampuan keluarga dalam memelihara atau memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi penyakit Hipertensi berhubungan dengan kurangnya pemahaman keluarga tantang pengaruh lingkungan terhadap faktor pencetus Hipertensi, yaitu:

1. Menjaga lingkungan rumah agar bebas dari resiko kecelakan misalnya benda yang tajam.

e) Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan guna perawatan dan pengobatan hipertensi berhubungan dengan sikap keluarga yang kurang tepat terhadap pelayanan atau petugas kesehatan atau kurangnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya segera datang ke tempat pelayanan kesehatan untuk pengobatan penyakit Hipertensi, yaitu :

1. Jelaskan pada keluarga kemana mereka dapat meminta pertolongan untuk pengobatan Hipertensi.

7. Melaksanakan Evaluasi

Evaluasi adalah suatu proses yang dilaksanakan manusia setap hari, sebagai suatu langkah dalam proses perawatan, evaluasi adalah tahap yang mmenunjukkan apakah tujuan telah tercapai atau sampai manakah tujuan tersebut telah dicapai.

Bila tujuan tidak tercapai perlu ditentukan alasannya :

a). Mungkin tujuan tidak realistis.

b). Mungkin tindakan yang tidak tepat.

c). Mungkin ada faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi.

Evaluasi yang diharapkan pada asuhan keperawatan keluarga dengan Hipertensi adalah :

a. Keluarga dapt menjelaskan secara lisan tentang penyakit Hipertensi.

b. Keluarga dapat mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan Hipertensi.

c. Keluarga dapat kelakukan perawatan yang tepat terhadap anggota keluarga yang menderita Hipertensi.

d. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang penyembuhan dan pencegahan.

e. Keluarga dapat menggunakan tempat pelayanan kesehatan yang tepat untuk mengatasi penyakit Hipertensi.

0 komentar: